Selasa 27 Desember 2022
Dalam rangka mewujudkan Program Integrated Shrimp Farming di Kabupaten Sumba Timur, Pemerintah Sumba Timur bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepakatan antara Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, tentang Sinergi Perencanaan, Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya di Kabupaten Sumba Timur yang di tanda tangani pada hari Selasa 27 Desember 2022, bertempat di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Jalan Basuki Rachmat Kupang.
Penandatanganan nota kesepakatan tersebut di saksikan langsung oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat. Nota Kesepakatan ini bertujuan untuk mewujudkan perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan sumber daya perikanan budidaya yang berkelanjutan di Kabupaten Sumba Timur, mendayagunakan dan memberdayakan potensi serta peranan masing-masing pihak secara sinergi dan saling mendukung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sumba Timur.
“Saya memang sengaja memilih dilaksanakannya penandatanganan di tempat ini, yaitu di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, alasannya yang pertama, agar ada komitmen moral yang sungguh-sungguh dan bertanggungjawab penuh dari Jajaran KKP dan kita semua untuk merealisasikan dengan lancar dan sukses terkait Program Pembangunan Integrated Shrimp Farming di Kabupaten Sumba Timur ini. Yang kedua, negara ini, termasuk Provinsi NTT, kekayaan terbesarnya ada di laut, untuk itu sudah menjadi tanggung jawab kita semua dalam mengelola secara optimal semua sumber daya laut demi kesejahteraan seluruh masyarakat”, tegas Gubernur Laiskodat.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Bapak Tb. Haeru Rahayu, mengatakan bahwa kerjasama tersebut merupakan awal yang baik sebagai bentuk terobosan inovatif dalam rangka membawa kita semua menuju kesejahteraan.
“Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang mengimplementasikan konsep Blue Ekonomi dengan fokus pada empat komuditas yang sedang kita usul dan salah satunya ialah udang. Pokja udang nasional mengamanatkan kepada kami hingga tahun 2024, produksi udang dapat mencapai 2 juta ton, namun saat ini baru menyentuh 1 juta ton saja, dan ini belum mencapai yang ditargetkan”, ungkap Haeru.
Pada kesempatan lainnya, Bupati Sumba Timur, Bapak Khristofel Praing mengatakan bahwa sebagai Pemerintah Kabupaten Sumba Timur program ini adalah sebuah berkah luar biasa.
“Ini adalah sebuah berkat yang tak terduga sebelumnya bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sumba Timur. Ini tidak pernah kami bayangkan dapat dilaksanakan terang-terangan, dimana ujung-ujungnya demi kesejahteraan masyarakat. Dan ini adalah bentuk upaya nyata dari pemerintah pusat untuk melakukan peningkatan pembangunan perikanan di Kabupaten Sumba Timur dan di NTT pada umumnya. Sehingga tidaka da pilihan lain selain untuk mendukung sepenuhnya dalam menyukseskan program ini” ungkap Bupati Sumba Timur.
Dalam acara penandatanganan nota kesepakatan tersebut juga turut hadir Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Bapak Tinggal Hermawan, S.Pi., M.Si, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provibsi NTT, Bapak Ganef Wurgyanto, Karo Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Ibu Prisila Q. Parera, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Ibu Stefania T. Boro, Sekretaris Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT Bapak Okto Tabelak, Sekretaris Dinas PUPR Provinsi NTT Ibu Weni Dopo, Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT diwakili oleh Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Ibu Theresia M. Florensia, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Bapak Agustinus Bulu, Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Ibu Mery M. Foenay, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan (P2KP), Bapak Anakletus Tese, Kepala Stasiun Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan (P2KP), Bapak Dwi Santos serta Koordinator Pengawasan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kupang (KIPM) NTT Bapak Pristony.